=====================WELCOME TO IAN ITU CEMPLOON====================

Selasa, 21 Desember 2010

Pemain Timnas Cenderung individualis

Dari dua kali pertandingan melawan Filipina anggota dari Timnas tidak jarang terlihat bermain secara Individu. Hal ini tampak sekali khusunya jika sudah berada di depan gawang lawan. Jika diamati, kesempatan untuk mendapat selisih poin lebih dari satu melawan kesebelasan Filipina tidak sedikit. Tampak sekali ada banyak peluang yang bisa dipergunakan pemain Timnas untuk mencetak Gol “dengan kerjasama” bukan Individu. Timnas Indonesia masih dirasa bermain menggunakan emosi: emosi untuk mencetak gol, emosi untuk dikenal, emosi untuk dipuja-puja. Hal ini yang membuat mereka cenderung bermain secara Indivudual.

Banyaknya media yang hanya mengagung-agungkan beberapa Individu saja seperti Cristian Gonzales, Irfan Bachdim, Markus, dan Bambang juga menjadi salah satu faktor yang membuat pemain Timnas cenderung bermain Individualis. Saya yakin anggota Timnas yang lain juga ingin dikenal, dipuja, dan digandrungi cewek-cewek seperti Irfan Bachdim misalnya. Oleh karena hal tersebut mereka ingin mendapat sorotan dengan cara “usaha mencetak gol sendiri” walaupun dengan mengabaikan resiko yangn ada seperti kesempatan untuk mencetak gol kecil.

Seharusnya media jangan hanya menayangkan mereka-meraka yang sudah menjadi sorotan melainkan anggota timnas lain. Paling tidak mengurangi hal tersebut. Atau kalau perlu, diadakan sebuah acara televisi yang menayangkan profil dan all about semua pemain Timnas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar