=====================WELCOME TO IAN ITU CEMPLOON====================

Senin, 29 November 2010

Flowchart

Pseudo Code (kode semu) disusun dengan tujuan untuk menggambarkan tahap-tahap penyelesaian suatu masalah dengan kata-kata (teks). Metode ini mempunyai kelemahan, dimana penyusunan algoritma dengan kode semu sangat dipengaruhi oleh tata bahasa pembuatnya, sehingga kadang-kdang sulit dipahami oleh orang lain. Oleh karena itu kemudian dikembangkan suatu metode lain yang dapat menggambarkan suatu algoritma program secara lebih mudah dan sederhana yaitu dengan menggunakan flowchart (diagram alir).
Tujuan utama dari penggunaan flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standart.

Pedoman yang perlu diperhatikan dalam membuat flowchart :


a) Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman.

b) Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

c) Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhir.
d) Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

e) Masing-masing kegiatan di dalam bagan lair harus didalam urutan yang semstinya.
f) Kegiatan yang terpotong dan akan disambung ke tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.
g) Gunakan simbol-simbol alir yang standart.

Terdapat 2 jenis flowchart yaitu sistem flowchart dan program flowchart.

Sistem Flowchart
Sistem flowchart merupakan diagram alir yang menggambarkan suatu sistem peralatan komputer yang digunakan dalam proses pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut. Sistem flow chart tidak digunakan untuk menggambarkan urutan langkah untuk memecahkan masalah , tetapi hanya untuk menggambarkan prosedur dalam sistem yang dibentuk.

Flowchart Program
Merupakan bagan alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Untuk menggambarakan flowchart program telah tersedia simbol-simbol standart. Berikut ini adalah gambar dari simbol-simbol standart yang digunakan pada flowchart program.


  1. TERMINATOR: Awal atau akhir program
  2. FLOW :Arah aliran program
  3. PREPARATION :inisialisasi/pemberian nila awal
  4. PROCES: Proses/pengolahan data
  5. INPUT/OUTPUT DATA: input/output data
  6. SUB PROGRAM: sub program
  7. DECISION: Seleksi atau kondisi
  8. ON PAGE CONNECTOR : Penghubung bagian-bagian flowchart pada halaman yang sama
  9. OFF PAGE CONNECTOR : Penghubung bagian-bagian flowchart pada halaman yang berbeda
  10. COMMENT : Tempat komentar tentang suatu proses
Contoh flowchart
1. Buatlah flowchart untuk menjumlahkan dua buah data.
Jawab
Input : data1 dan data 2
Proses : jumlah = data1 + data2
Output : jumlah


2. Buatlah flowchart untuk mencari keliling dan luas lingkaran ?
Rumus : keliling lingkaran adalah 2*phi *r
luas lingkaran adalah phi * r2
rumus diatas merupakan proses untuk mencari keliling dan luas lingkaran.
Input : phi dan r
Output : luas dan keliling
Read More...

Algoritma

Dalam matematika dan komputasi, algoritma atau algoritme [1] merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Perintah-perintah ini dapat diterjemahkan secara bertahap dari awal hingga akhir. Masalah tersebut dapat berupa apa saja, dengan catatan untuk setiap masalah, ada kriteria kondisi awal yang harus dipenuhi sebelum menjalankan algoritma. Algoritma akan dapat selalu berakhir untuk semua kondisi awal yang memenuhi kriteria, dalam hal ini berbeda dengan heuristik. Algoritma sering mempunyai langkah pengulangan (iterasi) atau memerlukan keputusan (logika Boolean dan perbandingan) sampai tugasnya selesai.

Desain dan analisis algoritma adalah suatu cabang khusus dalam ilmu komputer yang mempelajari karakteristik dan performa dari suatu algoritma dalam menyelesaikan masalah, terlepas dari implementasi algoritma tersebut. Dalam cabang disiplin ini algoritma dipelajari secara abstrak, terlepas dari sistem komputer atau bahasa pemrograman yang digunakan. Algoritma yang berbeda dapat diterapkan pada suatu masalah dengan kriteria yang sama.

Kompleksitas dari suatu algoritma merupakan ukuran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan algoritma tersebut untuk menyelesaikan masalah. Secara informal, algoritma yang dapat menyelesaikan suatu permasalahan dalam waktu yang singkat memiliki kompleksitas yang rendah, sementara algoritma yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan masalahnya mempunyai kompleksitas yang tinggi.


Sejarah istilah "algoritma"

Kata algoritma berasal dari latinisasi nama seorang ahli matematika dari Uzbekistan Al Khawārizmi (hidup sekitar abad ke-9), sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa latin dari abad ke-12 "Algorithmi de numero Indorum". Pada awalnya kata algorisma adalah istilah yang merujuk kepada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan dengan menggunakan bilangan numerik arab (sebenarnya dari India, seperti tertulis pada judul di atas). Pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algoritma, yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Jenis-jenis Algoritma


Terdapat beragam klasifikasi algoritma dan setiap klasifikasi mempunyai alasan tersendiri. Salah satu cara untuk melakukan klasifikasi jenis-jenis algoritma adalah dengan memperhatikan paradigma dan metode yang digunakan untuk mendesain algoritma tersebut. Beberapa paradigma yang digunakan dalam menyusun suatu algoritma akan dipaparkan dibagian ini. Masing-masing paradigma dapat digunakan dalam banyak algoritma yang berbeda.

  • Divide and Conquer, paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil. Pembagian masalah ini dilakukan terus menerus sampai ditemukan bagian masalah kecil yang mudah untuk dipecahkan. Singkatnya menyelesaikan keseluruhan masalah dengan membagi masalah besar dan kemudian memecahkan permasalahan-permasalahan kecil yang terbentuk.
  • Metode serakah. Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap; dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.
Read More...

Teknik Pemrograman

Teknik Pemecahan Masalah

Ò Teknik Top-Down

Masalah kompleks dibagi-bagi dalam beberapa kelompok masalah hingga subbagian paling kecil. Setelah itu baru disusun langkah2 penyelesaian secara detail

Ò Teknik Bottom-Up

Kebalikan dari teknik Top-Down, mulai ditinggalkan karena sulit untuk melakukan standarisasi

Teknik Pemrograman

Ò Pemrograman Terstruktur

Ò Pemrograman Modular

Ò Pemrograman Berorientasi Object

1. Pemrograman Terstruktur

Teknik mengimplementasikan urutan langkah untuk menyelesaikan suatumasalah dalam bentuk program yang memiliki rancang bangun yang terstruktur dan tidak berbelit-belit sehingga mudah ditelusuri.

2. Pemrograman Modular

Merupakan teknik untuk mengimplementasikan langkah-langkah pemecahan masalah pada kelompok masalah yang kecil.

3. Pemrograman Berorientasi Objek

Ò Teknik Pemrograman yang menerapkan konsep dunia nyata.

Ò 3 Pilar utama OOP : Encapsulation (Pengkapsulan), Inheritance (Pewaris sifat), Polymorphism (Keanekaragaman bentuk)


Read More...